GoTo Disorot di Kasus Chromebook: Begini Respons Usai Kantor Digeledah Kejagung
Perusahaan teknologi raksasa GoTo Group tengah menjadi sorotan setelah kantor operasionalnya digeledah oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Meski belum ditetapkan sebagai tersangka atau pihak utama dalam kasus ini, GoTo disebut-sebut memiliki keterkaitan melalui jaringan mitra bisnis yang terlibat dalam proyek tersebut.
Merespons langkah hukum tersebut, GoTo akhirnya angkat bicara, memberikan pernyataan resmi kepada publik.
GoTo: Siap Kooperatif dan Dukung Proses Penegakan Hukum
Dalam pernyataannya, manajemen GoTo menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam pengadaan Chromebook dan tidak memiliki kontrak kerja sama secara spesifik dengan Kemendikbud untuk proyek tersebut. Namun, mereka mengaku siap berkoordinasi penuh dan transparan dengan Kejaksaan Agung untuk mendukung proses penyelidikan yang tengah berlangsung.
“Kami menghormati proses hukum yang berjalan dan siap memberikan informasi yang dibutuhkan oleh otoritas terkait. Sebagai perusahaan publik, kami menjunjung tinggi prinsip tata kelola yang baik,” tulis GoTo dalam pernyataan tertulis, Jumat (12/7).
GoTo juga menambahkan bahwa aktivitas bisnis perusahaan berjalan normal dan pihak internal sedang melakukan audit internal terbatas untuk memastikan tidak ada pelanggaran dalam sistem kemitraan mereka.
Dugaan Keterkaitan: Lewat Mitra atau Anak Usaha?
Meski tidak terlibat langsung, sejumlah sumber menyebut bahwa penggeledahan dilakukan karena adanya hubungan antara entitas yang terlibat dalam pengadaan Chromebook dengan ekosistem GoTo, baik melalui platform logistik, e-commerce, atau penyedia layanan teknologi yang terafiliasi.
Kejaksaan Agung mengonfirmasi bahwa penggeledahan difokuskan untuk menelusuri alur keuangan, dokumen digital, dan hubungan bisnis yang bisa mengarah pada penyalahgunaan anggaran negara.
“Kami mencari dokumen dan informasi tambahan untuk menguatkan dugaan aliran dana proyek pengadaan ini. Semua yang relevan akan kami tindak lanjuti,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana.
Tetap Optimis, Tetap Diawasi
Meski berada dalam pusaran penyidikan, GoTo tetap menyampaikan keyakinannya bahwa perusahaan beroperasi sesuai regulasi dan tidak terlibat dalam praktik yang melanggar hukum. Namun demikian, pengamat menilai bahwa transparansi dan komunikasi publik menjadi krusial dalam menjaga kepercayaan investor dan masyarakat terhadap perusahaan teknologi sebesar GoTo.
Pasar saham pun sempat merespons isu ini secara hati-hati. Saham GOTO sempat mengalami fluktuasi ringan usai kabar penggeledahan mencuat, meski tidak menunjukkan tanda-tanda kepanikan pasar.
Ujian Reputasi di Tengah Sorotan Hukum
Kasus pengadaan Chromebook ini bisa menjadi ujian besar bagi GoTo, terutama dalam menjaga reputasi sebagai perusahaan publik dan pemimpin ekosistem digital nasional. Dukungan terhadap proses hukum, keterbukaan informasi, dan komitmen terhadap etika bisnis akan menjadi penentu utama bagaimana perusahaan ini melewati badai sorotan yang tengah mengarah padanya.
Satu hal yang pasti, publik dan pemegang saham kini menunggu: apakah GoTo bisa tetap melaju sambil tetap bersih dan akuntabel?