Perang Thailand vs Kamboja Memanas: Indonesia Siapkan Mitigasi Lindungi WNI
Ketegangan militer antara Thailand dan Kamboja kian meningkat, memicu kekhawatiran luas di kawasan Asia Tenggara. Bentrokan senjata berat di perbatasan kedua negara telah menelan korban jiwa dan memicu gelombang pengungsi. Situasi ini membuat pemerintah Indonesia bergerak cepat menyiapkan langkah mitigasi untuk melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak.
Pemerintah Siaga Hadapi Situasi Darurat
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengonfirmasi bahwa mereka sudah mengaktifkan satuan tugas darurat dan berkoordinasi dengan KBRI Bangkok serta KBRI Phnom Penh. Langkah ini dilakukan untuk memetakan jumlah WNI yang berada di Thailand dan Kamboja, sekaligus menyiapkan skema evakuasi jika situasi semakin memburuk.
“Keselamatan WNI adalah prioritas utama. Kami terus memantau perkembangan dan berkomunikasi dengan otoritas setempat,” ujar Juru Bicara Kemenlu.
Evakuasi Jadi Opsi Terakhir
Menurut Kemenlu, opsi evakuasi belum dilakukan saat ini, namun semua skenario sudah disiapkan, termasuk jalur darat dan udara untuk mengeluarkan WNI dari zona berbahaya. KBRI juga membuka hotline darurat agar WNI dapat segera melapor jika membutuhkan bantuan.
“Kami tidak ingin menunggu krisis memburuk baru bergerak. Semua prosedur mitigasi sudah disusun,” tambah pejabat Kemenlu.
ASEAN dan Peran Diplomasi Indonesia
Selain mengurus keselamatan WNI, Indonesia juga aktif mendorong langkah diplomasi. Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia menawarkan diri sebagai mediator untuk menurunkan ketegangan antara Thailand dan Kamboja.
“Stabilitas kawasan sangat penting bagi perdamaian dan ekonomi ASEAN. Indonesia siap mengambil peran strategis untuk mendorong dialog,” ujar seorang diplomat senior.
Jumlah WNI di Thailand dan Kamboja
Data Kemenlu mencatat ribuan WNI tinggal dan bekerja di Thailand maupun Kamboja, mulai dari pelajar, pekerja profesional, hingga staf perusahaan. Mereka menjadi perhatian utama pemerintah karena berada dekat area yang berpotensi terdampak konflik.
Harapan pada Gencatan Senjata
Publik berharap upaya diplomasi ASEAN dan PBB dapat segera menghasilkan gencatan senjata. Sementara itu, pemerintah Indonesia terus menghimbau WNI untuk tetap tenang, menghindari area konflik, dan selalu berkoordinasi dengan perwakilan RI di luar negeri.
Perang Thailand–Kamboja bukan hanya ujian bagi kedua negara, tetapi juga bagi kawasan ASEAN. Bagi Indonesia, prioritas utama tetap jelas: memastikan semua WNI selamat, sambil mengupayakan perdamaian di meja diplomasi.